Apakah Anakmu Termasuk Anak Manja?
Chitchat.my.id- Hai, apa kabar semua,
mudahan dalam keadaan sehat dan penuh suka cita dalam hidup ini. Selamat datang
di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Kali
ini si biang rumpi mau mengajak teman ngerumpi mengenai Tanda-Tanda Anak Dimanja. Masih lanjutan pekan lalu
ya.
Apakah anak teman ngerumpi termasuk anak yang
dimanja? Biasanya anak yang dimanja,
mereka tidak mengatakan "terima kasih." Memang mengajarkan kesantunan
pada anak merupakan proses yang panjang, terkadang melelahkan. Namun, worth it.
Ketika biang ngerumpi mendengar baby Hans mengucapkan terima kasih, makasih
atau thank you, kepada siapa saja; ketika diberikan sesuatu; seperti
dipinjamkan mainan, jajan.
Menurut beberapa pakar, apabila anak tidak mau
mengungkapkan rasa terima kasih bahkan ketika diminta, itu adalah indikator mereka
manja. Hal itu dikarenakan, anak merasa tidak perlu mengungkapkan rasa terima
kasih, sebab mereka “merasa” berhak atas apa yang dilakukan untuk mereka dan
hal-hal yang diberikan kepada mereka.
Selain tidak mengucapkan rasa terima kasih, anak yang dimanja biasanya tidak
mau berbagi. Memang, mengajarkan anak
kecil untuk berbagi pasti sulit. Sejujurnya, biang ngerumpi menyadari berbagi
pada usia berapa pun terasa sangat berat dan menjadi masalah.
Pernah, dimana biang ngerumpi mengajak Baby Hans ke
tempat permainan anak di mall. Di sana, Hans biasanya memainkan permainan itu
sampai puas. Pasalnya, selalu tidak ramai memang. Pas, kala itu ada beberapa
anak yang juga main di playground tersebut. Hans, tidak ingin berbagi mainan. Untuk
mengajarkan dia berbagi mainan, khususnya mainan yang disukainya sangat sukar. Bahkan,
dia sampai menangis dan merebut mainan tersebut.
Dijelaskan dengan baik pun, anak usia dua tahun ada
yang sudah bisa menerima dan tidak. Namun, di usia inilah kita sebagai orang
tua harus semangat untuk mengajarkan anak berbagi. Memang hal ini tidak mudah,
hanya saja konsep berbagi jangan di salah artikan. Terkadang, ada anak yang
mengalah, demi berbagi. Konsep ini juga salah.
Sebenarnya ada banyak tanda-tanda anak yang dimanja,
seperti mereka tidak menujukan rasa empatinya. Baby Hans meskipun masih berusia
dua tahun, tetapi memiliki rasa empati yang tinggi. Hal itu terlihat menjadi
bukti nyata, pada suatu ketika biang ngerumpi tersandung dan merasa kesakitan
kakinya. Tiba-tiba baby Hans datang dan meniup, serta mencium kaki. Jelas spontan
biang ngerumpi terkejut dong. Biang ngerumpi jelaskan, kalau kaki sakit, jangan
dicium. Pasalnya kaki kotor, cukup ditiup saja. Rasa sakit langsung hilang.
Namanya masih kecil kan, kalau semua diberitahu
bakalan bingung. Ada proses dan step by step. Soalnya, sewaktu Baby Hans juga
merasa sakit, pasti biang rumpi cium dan tiup; sambil bilang bagaimana sakitnya
sudah berkurang? Sudah hilang? Dan dia menerapkan hal itu juga. Speechless dong
Mama Hans eh biang ngerumpi.
Remember, anak selalu mengikuti prilaku orang tua,
didikan yang salah. Pastinya akan membawa anak pada proses perkembangan yang
salah. Menurut kamu, apakah boleh memanjakan anak?
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan