Mengajarkan Anak Nilai Uang
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua.
Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,
Ngerumpi yuk! Kali ini si biang rumpi mau mengajak teman ngerumpi membahas mengenai Kapan Mengenalkan Anak Tentang Uang? Uang
memang penting, sepenting mengajarkan anak mengenai nilai uang.
Banyak sekali biang ngerumpi melihat anak-anak tidak
menghargai uang. Ketika korona, yang biasa berlimpah uang pun bisa terkena
imbasnya. Namun, gaya hidup yang tidak pernah memandang nilai uang. Sekarang,
jadi kesulitan untuk mengajarkan anak menghargai uang. Nah, jangan sampai baby
Hans juga menjadi anak yang tidak menghargai uang.
Usia berapa teman ngerumpi harus sudah mengenalkan
atau berbicara mengenai uang pada anak? Biang ngerumpi jawab, usia tiga dan
empat tahun sudah bisa teman ngerumpi ajak berbicara mengenai uang. Sebab, sejak
sekitar usia lima tahun, anak-anak mulai membangun sikap dan kebiasaan seputar
uang. Jadi usia tiga dan empat tahun adalah saat yang tepat untuk mulai
mengajari mereka tentang uang.
Nah, usia tiga tahun anak sudah boleh diajak bicara
soal uang. Hal itu bertujuan untuk membangun keterampilan keuangan anak dan
kepercayaan diri mereka. Berdasarkan penelitian, orang dewasa yang bekerja dan mampu
mengatur keuangan dengan baik. Hal itu berdasarkan didikan sejak mereka masih
kecil.
Bagaimana mengajarkan anak mengenai uang? Caranya mudah
sekali, teman ngerumpi sudah bisa memberikan anak uang secara teratur, seperti uang saku, atau
uang ketika mereka melakukan pekerjaan mereka dengan penuh tanggung jawab. Serta,
mulai mengajarkan anak, jika mereka menginginkan sesuatu, mereka harus menabung
terlebih dahulu.
Bagaimana pemahaman anak usia tiga, empat tahun
mengenai uang? Pada usia prasekolah, banyak anak yang mulai memahami konsep
uang. Mereka cenderung ingin tahu tentang dunia dan tertarik untuk belajar. Ini
menjadikannya saat yang tepat untuk memperkenalkan mereka pada gagasan
menabung, membelanjakan, dan nilai uang.
Di usia ini, sebagai orang tua, teman ngerumpi sudah
bisa mengajarkan anak mengenai perbedaan uang koin atau kertas pada angka,
warna dan ukuran atau pun bentuk. Yang mana, anak harus memahami perbedaan harga
uang untuk membeli es krim atau mainan. Dimana,
jumlah uang yang dibutuhkan berbeda.
Biang ngerumpi ingat sekali, sewaktu pulang ke Balikpapan;
salah seorang ponakan yang masih berusia empat tahun sudah mengerti perbedaan
jumlah uang. Ketika dia menangis minta ke mall. Mama-nya menunjukan uang di
dompet yang hanya berisi empat lembar lima puluh ribu. Dia tahu, setiap ke
mall, Mama selalu membawa empat lembar uang berwarna merah, alias uang seratus
ribuan.
Sehingga dia tidak menangis untuk minta diajak ke
mall. Sepupu biang ngerumpi cerita setiap ke mall pasti menghabiskan duit
sekitar 500,000. Ya untuk jajan, makan di mall dan permainan. Sehingga dia
tahu, kalau uangnya tidak cukup untuk ke mall. Selain mengajarkan jumlah dan
perbedaan uang, penting agar anak memahami untuk menyimpan uang dengan aman,
agar tidak hilang dan dapat melacak berapa banyak yang mereka miliki.
Biang ngerumpi sempat menyinggung mengenai mall bukan?
Nah, kegiatan jalan-jalan ke mall ini bisa menjadi cara ideal untuk belajar
tentang uang. Misalnya, mereka dapat membantu dalam segala hal mulai dari
menulis daftar belanja dan membandingkan harga di toko hingga membantu membayar
dan memeriksa tanda terima.
Mungkin sebagian dari teman ngerumpi, hal itu terlalu
dini untuk menjelaskan mengenai berapa uang yang dimiliki dan kebutuhan apa
saja yang dibutuhkan selama sepekan. Namun, hal itu mengajarkan anak untuk
mengenal mengenai nilai uang. Hal itu malah membantu anak memahami pilihan yang
harus dibuat orang dewasa tentang pengeluaran. Sehingga, anak bisa tahu apa
yang harus dibeli saat ini, apa yang tidak dibutuhkan.
Sudah belajar mengenai nilai uang, lanjut mengenai
menabung alias menyimpan uang. Tidak ada salahnya kita memberikan celengan
kepada anak untuk menyimpan uang mereka. Serta mengajarkan untuk menyimpan celengan di
tempat yang aman agar uang terjaga dengan baik. Mengajarkan anak menabung,
sekaligus mengajarkan anak matematika. Dimana, ketika si anak mulai menabung,
setiap kali menabung maka uang yang mereka simpan akan bertambah.
Kira-kira segini dulu kalinya tips parenting dari
biang ngerumpi mengenai cara mengenalkan uang ke anak. Dirasa kurang cukup?
Minggu depan biang ngerumpi bahas lagi.
Saya baru tahu jika usia 3 tahun sdh bisa dikenalkan dgn uang. Bagaimana jika prosesnya terlambat, baru dimulai saat usia sekolah dasar ya? Sekalian saat mereka belajar hitung2an? Apakah justru akan bermasalah saat usianya dewasa?
ReplyDelete