Anak Dua Tahun Suka Menggigit
Chitchat.my.id- Hai, apa kabar semua,
mudahan dalam keadaan sehat dan penuh suka cita dalam hidup ini. Selamat datang
di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Kali
ini si biang rumpi mau mengajak teman ngerumpi mengenai Kenapa Anak Dua Tahun Suka Menggigit?
Belakangan ini biang ngerumpi memperhatikan anak di
rumah, senang sekali menggigit mainan atau apapun saja; termasuk menggigit mama
dan oma-nya. Bahkan, beberapa hari lalu mata biang ngerumpi pun kena gigit,
rasanya sakit mint ampun. Pasti teman ngerumpi bertanya, koq bisa digigit
matanya?
Awalnya biang ngerumpi mengira baby Hans mau mencium,
karena dia suka sekali melakukan tindakan yang menggemaskan, tiba-tiba memeluk,
tertawa terbahak-bahak dan yang paling membahagiakan, ketika biang ngerumpi
merasa lelah mengetik. Eh, dia tiba-tiba muncul dari belakang dan memeluk.
Menggemaskan bukan kelakuan balita?
Disamping
melakukan hal cute, pasti anak-anak teman ngerumpi juga melakukan hal seperti
ini menendang, berteriak ... atau menggigit. Tentunya hal itu tidak
menyenangkan bukan? Menggigit cukup umum pada anak-anak usia ini, tetapi
terkadang masih bisa membuat frustrasi dan sulit dikendalikan. Ada beberapa
cara untuk menghilangkan kebiasaan menggigit pada anak.
Mengapa
Balita Menggigit?
Menggigit sangat umum terjadi pada anak usia dini.
Bayi dan balita menggigit karena berbagai alasan, seperti tumbuh gigi atau
menjelajahi mainan atau benda baru dengan mulut mereka. Saat mereka mulai
memahami sebab-akibat, mereka juga mungkin menggigit seseorang untuk melihat
apakah mereka bisa mendapatkan reaksi.
Apakah teman ngerumpi tahu kenapa anak balita suka
menggigit? Mungkin itu merupakan sakah satu cara agar balita mendapatkan
perhatian atau mengungkapkan perasaannya. Frustrasi, kemarahan, dan ketakutan
adalah emosi yang kuat dan balita tidak memiliki keterampilan bahasa untuk mengkomunikasikan
perasaan mereka. Sebaliknya, mereka mungkin menggigit sebagai cara untuk
mengatakan, "Perhatikan saya!" atau "Saya tidak suka itu!"
Balita juga dapat belajar bahwa menggigit dapat digunakan sebagai alat untuk
mengakses item yang diinginkan.
Apakah teman ngerumpi memperhatikan, ketika anak
bertumbuh jumlah menggigit sedikit lebih berkurang, biasanya diantara ulang
tahun pertama dan kedua. Saat bahasa membaik, menggigit cenderung berkurang.
Apa yang
Dapat Membantu Anak Berhenti Menggigit?
Orang tua harus memiliki aturan toleransi nol untuk
menggigit - di rumah, tempat penitipan anak, dan di tempat lain. Jika itu
terjadi, pastikan untuk segera menanganinya. Untungnya baby Hans menggigit
hanya pada benda dan orang di rumah, belum pernah menggigit teman. Namun harus
segera diatasi ya. Bagaimana caranya?
Teman ngerumpi harus bersikaplah tenang dan tegas.
Sapa anak dengan tegas "tidak menggigit!" atau "menggigit itu
sakit!" Tetap sederhana dan mudah dipahami oleh balita. Jelaskan bahwa
menggigit itu salah, tetapi hindari penjelasan yang panjang lebar sampai anak cukup
besar untuk mengerti. Tetap setenang mungkin agar membantu menyelesaikan
situasi lebih cepat.
Bagaimana dengan anak yang digigit? Hibur korban.
Arahkan perhatian teman ngerumpi ke orang yang digigit, terutama jika itu anak
lain. Jika ada cedera, bersihkan area tersebut dengan sabun dan air. Dapatkan
perawatan medis jika gigitannya dalam atau berdarah.
Ingat, terkadang anak tidak menyadari jika yang
digigit itu sakit. Tidak ada salahnya juka teman ngerumpi menghibur anak, jika
perlu. Sebab, sering kali balita tidak menyadari bahwa menggigit itu
menyakitkan. Tidak apa-apa untuk menghibur anak yang merasa kesal karena
menyakiti seseorang. Disini anak bisa belajar untuk menghibur atau meminta maaf
kepada teman setelah gigitan.
Menurut teman ngerumpi, bagaimana kah agar anak tidak
suka menggigit?
Kalau suka menggigit, mungkin kebiasaan dari bayi. Mungkin juga mau tumbuh gigi ya. Bisa jadi melihat contoh hewan atau tayangan video, banyak penyebabnya sih anak suka menggigit.
ReplyDelete