Cara Mengatasi Rasa Kehilangan
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai “Cara mengatasi rasa kehilangan.” Tentunya, semua manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah mengalami rasa kehilangan dan yang paling penting bagi teman ngerumpi yang masih hidup untuk tetap bertahan hidup. Biang ngerumpi juga pernah mengalami kehilangan seperti sista Steffi yang tertuang di blognya Rasa Kehilangan.
Tentunya teman ngerumpi yang pernah mengalami rasa kehilangan pasti tau rasanya seperi apa bukan? Bisa dipastikan berat dan seperti mimpi buruk. Apalagi jika kehilangan itu tanpa ada tanda-tanda yang pasti; atau dadakan. Rasanya benar-benar masih tidak YAKIN bawasanya itu NYATA. Dulu, sewaktu kehilangan Papa meskipun sakit dan tidak percaya, tetapi masih bisa pulih cepat. Soalnya, Papa memang selama beberapa tahun terakhir selalu keluar masuk rumah sakit. Sedangkan sewaktu adik bungsu biang rumpi ini meninggalkan kami itu, tanpa ada tanda yang pasti. Dia mengalami kecelakaan tragis yang meregut nyawanya tanpa ampun.
Sampai detik ini, biang ngerumpi sendiri masih suka terbayang dan merasa sedih, serta
tidak percaya. Bagaimana bisa seorang adik yang masih muda, pergi meninggalkan
kakaknya terlebih dahulu. Waktu kejadian itu (kecelakaan TRAGIS), biang
ngerumpi menginap di salah satu hotel di Tanjungpinang. Adik biang ngerumpi
nyusul untuk sarapan bareng, dan tidur sejenak di kamar sebelum jam 10.00 ada
urusan yang harus diselesaikan. Dia berencana akan balik lagi ke kamar.
Kebetulan, kala itu biang ngerumpi sudah booking hotel dan meninggalkan catatan
booking hotel untuk check out jam 02.00 pm.
Namun, sebelum jam 10.30 biang ngerumpi sudah check out
dikarenakan adik biang ngerumpi yang kerja di rumah sakit menghubungi biang
ngerumpi dan mengatakan adik biang ngerumpi kritis di rumah sakit, akibat
kecelakaan lalu lintas. Awal mulanya, biang ngerumpi nggak percaya dan berpikir
itu hanya lelucon atau prank saja. Bahkan, biang ngerumpi mencoba menghubungi
adik biang ngerumpi untuk memastikan kembali itu hanya guroan saja! Namun, apa
daya itu NYATA.
Jika diceritakan kronologisnya, kisah ini akan panjang sampai ber
bab-bab. Namun, bian ngerumpi bisa memastikan bawasanya teman ngerumpi apabila
pernah mengalami duka kehilangaan, pasti tidak mengetahui jadwal kesedihan
berlangsung; bagaimana perasaan teman ngerumpi setelah waktu tertentu. Setelah
dua belas bulan, mungkin masih terasa seolah-olah semuanya terjadi kemarin,
atau mungkin terasa seperti semuanya terjadi seumur hidup. Ini adalah beberapa
perasaan yang mungkin teman ngerumpi rasakan saat menghadapi kesedihan dalam
jangka panjang.
Bagaimana pun juga duka dalam kehidupan itu NYATA. Sebab, satu per
satu kita akan kehilangan orang yang kita sayangi. Namun, bagi teman ngerumpi
yang ditinggal pergi harus belajar untuk hidup dengan kehilangan seseorang yang
teman ngerumpi cintai dan itu bisa memakan waktu lama, dan seperti halnya
kesedihan setiap orang berbeda, demikian juga setiap orang merasakan hal yang
berbeda seiring berjalannya waktu. Benar tidak teman ngerumpi?
Pasti teman ngerumpi akan bertanya kapan teman ngerumpi akan
merasa baik? Pasalnya, kesedihan sering berubah seiring waktu, karena teman
ngerumpi memahami betapa berbedanya hidup teman ngerumpi tanpa orang tersebut. Hal
itu benar-benar keluarga biang ngerumpi alami; setiap orang berbeda dan tidak
ada jadwal yang pasti untuk merasa lebih baik, setelah kehilangan orang yang
dikasihi.
Bisa dipastikan, tahap awal teman ngerumpi mungkin terjebak dalam
pusaran hal-hal yang perlu teman ngerumpi lakukan dan selesaikan, atau teman
ngeurmpi mungkin merasa terkejut dan mati rasa. Setelah beberapa bulan,
dukungan awal yang teman ngerumpi peroleh dari teman dan keluarga mungkin mulai
pudar. Pada saat yang sama ketika orang-orang mulai kurang memberikan dukungan,
teman ngeurmpi mungkin merasa mulai merasa kurang mati rasa. Hanya ketika
hal-hal ini terjadi, teman ngerumpi dapat mulai mengalami betapa berbedanya
hidup teman ngeurmpi tanpa orang yang teman ngerumpi cintai dan mulai berduka
atas kehilangan itu.
Terus terang jika biang ngerumpi bandingkan kehilangan Papa dan
adik bungsu itu, terasa sakit sekali ya kehilangan adik bungsu ini. Pasalnya,
kecelakaan terjadi dan beberapa hari kemudian adik biang ngerumpi harus
meninggalkan dunia yang fana ini. Tidak bisa diungkapkan dengan perkataan.
Apalagi setiap keluarga memiliki cara masing-masing mengatasi rasa kehilangan
dan setiap orang menjadi EGOIS.
Biang ngerumpi dan Mama biang ngerumpi meluapkan rasa sedih dengan
bercerita dan seakan-akan adik biang ngerumpi ini masih HIDUP. Sedangkan kakak
biang ngerumpi nggak sanggup mendengarkan kisah adik bungsu ini, ketika dia
masih hidup mengenai polahnya dan segudang cerita. Jadi, di sini sering terjadi
perselisilihan dan membuat hari-hari menjadi gelap. Bahkan, setiap hari terasa
ada yang hilang, air mata turun tanpa di sadari. Jadi moody dan tak pasti!
Namun, manusia yang masih memiliki nafas kehidupan, tidak memiliki kekuatan
untuk menghidupkan NYAWA yang hilang. Bahkan, juga tidak memiliki kekuatan
untuk menghibur diri karena kehilangan.
Teman ngerumpi pasti pernah berada di TITIK tak berdaya, akibat
duka lara bukan? Bagaimana yang biang rumpi lakukan untuk mengatasi rasa
kehilangan itu? BERDOA adalah langkah yang selalu biang rumpi lakukan untuk
meminta kekuatan kepada sang pencipta. Mendoakan keluarga yang merasa
kehilangan agar dikuatkan dan diberikan penghiburan. Selain itu, berusaha tegar dan mencari kesibukan untuk bisa menerima rasa kehilangan. Bekerja terus, tentunya tidak akan terpikir mengenai rasa duka yang dalam. Setelah itu, baru bisa mencoba mengenang kisah yang
menggembirakan dan kemudian melepaskan hal yang buruk, mencoba menerima keadaan
bahwa Tuhan berkendak lain. Sehingga rasa itu bisa sedikit terobati. Meskipun,
sampai detik ini biang ngerumpi masih tidak bisa habis berpikir, kenapa si
kecil bisa pergi dulu meninggalkan kami. Kalau teman ngerumpi, bagaimana cara
mengatasi rasa kehilangan?
temukan artikel menarik lainnya
Turut berduka cita ya kak atas kepergian adik tercinta,.. kalau saya mengatasi kesedihan dengan berdoa dan melakukan hal2 yang membuat saya sibuk serta bisa melupakan kesedihan saya . Karena show must go on..jadi jangan terlalu lama larut dalam duka.. semangat ya kak Citra
ReplyDeleteHarus sabar dan ikhlas. Bahwa itu adalah kehendak Tuhan, itulah yg terbaik untuk kita. Meskipun terlihat tidak adil
ReplyDelete3 tahun berlalu dan rasanya baru kemarin ketika bapak meninggal. Rasanya masih sangat menyesakan dada. Tentu dengan mendoakan kita menjadi lebih lega ya sista
ReplyDeleteSebagai manusia pasti akan ada rasa kehilangan kak cepat atau lambat, karena semua kan akan kembali kepada sang pencipta, tetapi kita yang ditinggalkan harus tetap ikhlas untuk menerima ketetapannya.
ReplyDeleteSemangat terus ya kak.
Sista yang sabar yah
ReplyDelete.. pasti ada hikmah di balik semua musibah dan kehilangan. Yang pasti keluarga saling support dan perlahan rasa kehilangan akan terobati.
Bahas tentang kehilangan, baru kemarin aku dan keluarga besar kehilangan nenek ( orang tua mamak), rasanya campur aduk karena yang menghangatkan suasana itu nenek.
ReplyDeleteTapi kami tetap ikhlas dan tentunya mendoakan almarhumah agar diterima disisi Allah SWT.
Rasanya pasti sedih sekali ya mbak citra...semoga diberi kelapangan dan ketabahan sekeluarga. Biasanya aku melakukan hal yang kusukai dan menerima kesedihan itu..
ReplyDelete"it's okay tone sad...tapi aku Nerima kehilangan ini"
kata2 itu yang biasakuucapkan. Semangat terus ya ma citra.
Pasti saat ditelpon mengenai adik kak citra, rasanya gak akan percaya.
ReplyDeleteSuami pernah menelpon keluarga korban kecelakaan kak, begitu dibilang suami bahwa orang tersebut meninggal, yang menerima telpon langsung mematikan telepon karena takut itu penipuan.
Sedih sekali ya kak citra .
Saya pun turut berdukacita ya kak
Bener, kak. Bahkan daku masih merasa kalau almarhum Papah baru pergi itu kemarin. Padahal, sudah dari tahun 2011. Rasanya kaya dua hari atau seminggu yang lalu masih ada. Masih minta nasi padang. Tapi, life must go on ya, kak. Kami sekeluarga selalu berusaha mengenang beliau dengan tawa. Mengingat hal baik dan lucu yang dulu pernah kami habiskan bersama.
ReplyDeleteSemangat kak citra
Hati yg patah karena kehilangan memang tak mudah sembuh kak, butuh waktu, dan yang pasti kita harus berdamai dengan kehilangan agar bisa lebih ikhlas
ReplyDeleteSemangat kak citra. Saya 2017 juga pernah mengalami kesedihan seperti ini di mana ayah saya meninggal, kemudian 7 hari berikutnya disusul bapak mertua yang meninnggal, lalu 7 hari selanjutnya sepupu ibu saya juga meninggal.
ReplyDeleteIbarat kata kita kehilangan dompet dan isinya saja sering kita tangisi ya Kak, yang notabenenya masih gampang dicari lagi. Apalagi kehilangan anggota keluarga. Pastis edih banget. Semangat Kak.
ReplyDeletememang berat ya mba kehilangan itu, saya juga sampai sekarang suka kangen. tapi ya kita harus bisa menerima takdir tersebut. semoga kita selalu sabar dan kuat ya mba. terima kasih sharingnya.
ReplyDeleteTurut berduka cita ya kak atas kehilangan adik tercinta semoga di terima di sisi Allah. Kehilangan memang pedih, namun insya allah seiring waktu ada obatnya.
ReplyDeleteSemangat kak insya allah ada hikmahnya yg indah dibalik semua ini
ReplyDeleteBerat pastinya kak... sama seperti saya kehilangan mertua yg mendadak . Namun mau apalagi... selain iklas menerima semuanya .
ReplyDelete