Bagaimana Menjadi Orang Tua Sekaligus Sahabat Anak
Chitchat.my.id- Hallo, how are you my friends? Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini masih dengan topik hangat parenting, “Bisakah orangtua menjadi sahabat anak?” Dulu biang ngerumpi suka banget nonton film Gilmore Girls, dimana sang pelakon Mama menjadi sahabat anaknya. Sempat terpikir jika punya anak biang ngerumpi juga ingin demikian. Apakah bisa orangtua menjadi sahabat anak? Nah, jika penasaran bisa mengintip blog dari Jawa Timur ini.
Kalau menurut biang ngerumpi sendiri, apabila ada pertanyaan bisakah orangtua menjadi sahabat anak? Tentu saja, BISA. Namun, bukan berarti anak bisa dengan bebas memperlakukan orangtua seakan-akan temannya, tanpa ada aturan dan norma yang berlaku, misalnya sikap dan sopan santun tetap harus dipertahankan! Bagaimana menurut teman ngerumpi?
Sejujurnya, biang ngerumpi beranggapan bahwasanya pekerjaan menjadi orang tua itu lebih rumit. Menurut teman ngerumpi, alasan teman ngerumpi ingin menjadi sahabat anak; pasti dikarenakan ingin membesarkan anak-anak dengan sukses. Namun, anak-anak membutuhkan struktur, dan batasan. Nah, sebagai orang tua, adalah tugas teman ngerumpi untuk memastikan anak-anak tetap aman dan bebas dari masalah, dan jika satu-satunya cara teman ngerumpi dapat mewujudkannya adalah dengan mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin tidak dapat diterima oleh anak-anak (yang tidak akan pernah dilakukan oleh teman sebaya mereka).
Teman ngerumpi harus ingat bahwasanya menjadi orang tua bukan suatu pertandingan atau kompetisi untuk disukai anak; melainkan bagaimana mendidik anak dengan benar. Teman ngerumpi bisa mencoba dan berharap anak-anak menyukai teman ngerumpi dalam proses mendidik anak. Sebab, sebagai orang tua, teman ngerumpi diminta untuk bisa membawa keseimbangan yang baik antara menjadi teman dan menjadi orang tua.
Nah, di sinilah peran teman ngerumpi dalam memberikan cinta, pelukan, tawa, dan disiplin. Hal ini menjadi bagian utama dalam mengembangkan dan memelihara hubungan yang sehat dengan anak teman ngerumpi. Biang ngerumpi rasa, teman ngerumpi pasti sudah menjadi teman dan sekaligus orang tua pada anak baik secara langsung atau tidak langsung. Nah, kalau menurut biang kerok ini, bagaimana memanfaatkan hubungan antara anak dan orang tua secara seimbang adalah dengan beberapa cara. Simak sampai selesai ya, teman ngerumpi! Biar tahu pola asuh dalam menyeimbangkan hubungan orang tua dengan anak sebagai posisi orang tua dan sahabat anak.
Cara yang mudah dan sederhana dan mungkin sudah dilupakan oleh sebagian dari teman ngerumpi adalah Makan bersama. Sebab, pada saat waktu makan bersama keluarga bisa menjadi waktu untuk berhubungan kembali, terutama bagi remaja yang sibuk. Maupun orang tua yang sibuk bekerja. Dengan makan malam bersama dan menjaga untuk tetap melakukan komunikasi dengan percakapan ringan dan secara umum. Hal itu bisa mendekatkan hubungan antara anak dan orang tua. Namun, tolong ya teman ngerumpi untuk menghindarai percakapan yang dapat memicu pertengkaran. Masalah yang diperdebatkan harus didiskusikan secara pribadi dan bukan pada waktu makan. Ada baiknya, teman ngerumpi juga mendengarkan anak-anak ketika mereka berbicara dan ajukan pertanyaan terkait. Ini akan menunjukkan kepada mereka bahwa teman ngerumpi tertarik dengan kehidupan anak-anak teman ngerumpi.
Nah, teman ngerumpi harus ingat ini. Meskipun banyak sekali, biang rumpi rasa bahwasanya banyak orang tua yang masih memperlakukan anak remaja sebagai anak-anak. Padahal, teman ngerumpi bisa memperlakukan anak teman ngerumpi yang remaja sebagai orang dewasa. Bagaimanakah caranya? Mudah, teman ngerumpi tinggal memberikan kebebasan kepada anak-anak remaja. Hal itu sangat penting, tetapi perlu juga teman ngerumpi ingat untuk MENJELASKAN kepada anak-anak mengenai tanggung jawab dan menyertai kebebasan yang mereka butuhkan. Remaja membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan, membantu, dan membimbing mereka dalam menetapkan tujuan mereka.
Berbeda dengan anak-anak yang lebih kecil, mereka mungkin membutuhkan struktur dan batasan yang lebih besar. Sedangkan remaja pada umumnya mungkin membutuhkan lebih banyak empati dan persahabatan dari orang tua mereka daripada struktur dan batasan. Sebab, pola pikir dan usia mereka sudah berbeda. Jangan disamakan remaja dengan anak batita atau anak yang masih berusia 8 tahun.
Memang, orang tua selalu mengutamakan PEKERJAAN untuk bisa memberikan kehidupan yang baik, layak dan bahkan berlebihan bagi anak-anak mereka. Biang ngerumpi rasa, beberapa dari teman ngerumpi juga berpikiran demikian. Taukah teman ngerumpi, anak juga butuh lebih banyak waktu bersama orang tuanya. Makanya, tidak heran ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk membantu teman ngerumpi dalam menjalin hubungan dengan anak-anak teman ngerumpi.
Kegiatan seperti outdoor atau bahkan hal yang sederhana seperti berbelanja di mal terdekat atau menonton film untuk bersenang-senang; pergi ke toko musik agar anak-anak bisa menunjukkan jenis musik yang mereka sukai; Bahkan membantu anak dalam mengerjakan proyek pekerjaan rumah khusus; Tidak hanya itu saja, teman ngerumpi juga bisa bergabung dengan anak untuk menemani mereka pergi ke acara olahraga atau konser favorit; dan melakukan perjalanan panjang dengan anak-anak teman ngerumpi untuk meluangkan waktu bersama tanpa gangguan.
Anak membutuhkan orang tua baik dia masih bayi, batita, remaja dan bahkan dewasa. Namun, porsi yang harus teman ngerumpi berikan berbeda antara satu dengan yang lain. Di sinilah letak kesulitan, sebab tidak ada buku panduan bagaimana menjadi sahabat dan sekaligus orang tua kepada anak. Bahkan, kerap sekali pola didik orang tua teman ngerumpi bisa tanpa di sadari teman ngerumpi gunakan dalam mendidik anak. Sebenarnya, pola didik yang teman ngerumpi terima bisa dibilang sah-sah saja, tetapi semakin berkembangnya teknologi pola mendidik anak, tidak bisa disamakan dengan dunia teman ngerumpi yang belum ada banyak sekali perkembangan teknologi.
Namun yang paling penting adalah bagaimana teman ngerumpi bisa belajar seiring dengan waktu untuk menjadi orang tua yang baik dan sekaligus sahabat anak. Tanpa melupakan rasa hormat dan sayang kepada orang tua. Menurut teman ngerumpi bagaimana?
temukan artikel menarik lainnya
betul kak, zaman boleh berganti, teknologi bisa lebih canggih, peran manusia bisa berganti, tetapi yang tidak boleh berganti dan hilang adalah rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak.harus terus dipupuk dan berproses lebih baik
ReplyDeleteSaya setuju ortu itu harus bisa jadi sahabat anak. Karena dengan semikian anak tidak mencari orang lain untuk jadi tempat berkeluh kesahnya. Iya kalau orang itu baik kalau orang tsb pnya maksud tak baik kan kasihan ya anaknya..
ReplyDeletePR banget emang, ya. Ngedidik anak biar bisa terbuka kaya dia terbuka sama temennya. Kadang suka ragu sama diri sendiri. Bisa apa ngga, jadi orangtua yang seasik temen-temen si anak. Semoga aja bisa
ReplyDeleteKalau menurut aku bisa dong, itu tergantung bagaimana sang orang tua bersikap.
ReplyDeleteSeperti dulu mamak, bagiku mamak sosok luar biasa karena bukan sekedar "Orang Tua" tapi juga bisa dijadikan teman.
Dan memang sebagai orang tua ingin mendidik anaknya menjadi pribadi yang baik,tapi jika caranya yang salah bukannya ia akan mendengar tapi malah buat sang anak merasa jauh terhadap orang tua.
kita yang sebagai anak aja pengen bisa deket dan jadi sahabat mama paapa kita..ini juga berlaku ketika kita jadi orang tua sebisa mungkin ciptakan bounding yang kuat agar kita bs jadi sahabatnya ya
ReplyDeleteSeneng kali ya mbak jika punya ortu serasa sahabat. Mungkin aku masih belum bisa begitu ke ibu karena dari kecil tidak dibiasakan seperti itu.
ReplyDeleteyang penting orang tua membimbing anak ya mba biar anak juga gak merasa sendiri dan orang tua selalu ada untuknya. wah makasih banget tipsnya, jadi makin paham.
ReplyDeleteAku sih pengennya nanti kalau sudah menikah dan punya anak mau seperti sahabat, tapi untuk saat ini aja aku belum bisa tuh menjadi sahabat untuk orang tuaku.
ReplyDeleteSaat makan bersama kita memang jadi lebih dekat dengan anak ya kak.. kita bisa bertanya apa yang mereka rasa, apa aja kejadian selama di sekolah misalnya..
ReplyDeleteIntinya sih memang mau mendengar.
Makasih banyak tipsnya ya Kak, bermanfaat banget nih buat saya yang belum memiliki anak hahaha wajib belajar nih setidaknya Nggak kaget nanti kalau sudah memiliki anak. Btw Emang iya sih terkadang orang tua itu susah banget untuk menjadi sahabat anaknya karena terkadang pemikirannya terlalu kolot dan sudah nggak update lagi dengan zaman sekarang
ReplyDeleteBersahabat dengan anak bisa dimulai dari saling bertanya dan bercengkaraman ya kak, Jika menerapkan rasa hormat anakpun bisa diajak ngobrol mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Intinya komunikasi yang baik ya kak. Btw, anak cewekku lebih dekat dengan ayahnya sebaliknya aku lebih dekat dengan anak cowok. Memang gitu ya kak?
ReplyDeleteMenjadi sahaabt bagi anak itu yang harus dilakukan sejak dini mungkin munpung anak belum kenal gadget atau orang di luaran. Sebab jika anak udah kenal teman-teman di kuaran akan sulit orang tua mendekatinya
ReplyDeleteSaya suka iri kalo lihat anak bisa curhat ke ortunya, karena saya nggak bisa kayak gitu, hubungan saya dan ortu formal gitu deh. Makanya saya punya cita-cita jd sahabat anakku nanti
ReplyDeleteBisa kalo menurut saya so saya sendiri ke ibu tu kayak sahabat sering curhat dan jalan bareng
ReplyDeleteMenjadi orang tua sejatinya juga menjadi pembelajar seumur hidup...dianggap sahabat oleh anak adalah bukti keberhasilan pembelajaran tersebut
ReplyDeleteBisa kok, aku termasuk anak yang dekat sama orangtua. PR juga nih nanti gimana caranya agar anak bisa dekat sama aku
ReplyDelete