Cara Mengajarkan Anak Mengatur Keuangan
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat
datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,
Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai “Cara
mengajarkan anak mengatur keuangan.” Tentu saja menabung harus sudah diajarkan
sejak dini, sehingga anak menjadi orang hebat di kemudian hari seperti yang di
tulis kakak Sepwal di blognya.
|
Biang ngerumpi tahu, bahwasanya teman ngerumpi ingin memberikan yang terbaik bagi anak agar masa depannya terjamin. Nah, membangun anak untuk menjadi anak hebat itu tidak bisa instan dalam satu malam lho, atau seperti kisah candi prambanan. Namun, menjadikan anak hebat di masa depan itu butuh proses yang harus sudah di poles sejak dini.
Nah, kali ini biang ngerumpi akan membahas mengenai bagaimana cara mengajarkan anak untuk menabung. Sebenarnya, teman ngerumpi pasti memiliki teknik sendiri tetapi tidak ada salahnya jika membaca artikel satu ini. Sejujurnya, biang rumpi setuju banget mengenai mengajarkan anak menabung harus dimulai sejak dini atau di segala usia. Namun, pastinya cara dan penyampaian berbeda. Terus bagaimana yang harus dilakukan teman ngerumpi yang sudah berstatus orang tua dan kapan serta persiapan seperti apa yang harus disiapkan agar anak kedepannya bisa bijak membelanjakan uang?
Bicaralah Secara Terbuka Tentang Uang dengan Anak
Biang rumpi ingat banget sewaktu masih kecil, orang tua biang rumpi tidak pernah membicarakan uang atau terbuka dengan anak. Mungkin, orang tua biang rumpi berpikir bahwasanya masih terlalu dini untuk membicarakan soal uang dengan anak-anak. Bayangkan saja, masa orang tua membicarakan soal keuangan seperti gaji dan pengeluaran bulanan di depan anak-anak, apakah logika ini masuk di akal?
Pasti orang tua akan merasa canggung, namun juga tidak ada alasan yang baik untuk mengusir anak keluar ruangan agar orang tua bisa berdiskusi secara terbuka mengenai keuangan. Memang anak-anak tidak akan memahami semua yang dibahas, namun tidak menjadi soal. Sebab, mereka akan belajar lebih banyak lagi dengan pengulangan dan akan memahami bersamaan bertambahnya usia.
Belajar dari Contoh
Taukah teman ngerumpi kalau belajar langsung dari orang berdasarkan pengamatan dan penglihatan langsung lebih mudah dipahami. Apabila dibandingkan dengan buku. Jadi, anak teman ngerumpi sudah bisa dilatih menabung uang dengan melihat orang tuanya turut menabung dalam bentuk celengan atau box; terserah bentuk tabungan ayam pun tidak apa-apa. Asalkan anak akan melihat orang tua turut menabung di depan anak dalam bentuk celengan.
Sebab orang tua itu bagi anak merupakan panutan, hero. Apalagi ketika mereka masih kecil. Sudah sewajarnya bukan orang tua memulai dulu mengajarkan anak menabung dalam bentuk koin dan kertas di tabungan jadul.
Jadi, ketika teman ngerumpi ingin menyampaikan konsep pengelolaan uang kepada anak teman ngerumpi, jelaskan mengapa dan bagaimana teman ngerumpi melakukannya. Dan cari momen yang bisa diajar kemanapun teman ngerumpi pergi.
Beri Mereka Uang Palsu
Jangan salah tafsir dulu teman ngerumpi, sebelum membaca tuntas apa yang biang rumpi maksudkan. Dengan memberikan Uang palsu merupakan cara yang bagus untuk mengajari anak-anak kecil tentang nilai uang tanpa benar-benar mempercayakan mereka dengan uang hasil jerih payah. Anggap saja sebagai roda pelatihan bagi konsumen pemula, dengan teman ngerumpi sebagai (orang tua) memainkan peran ganda sebagai bankir dan pedagang. Tetapkan nilai yang wajar untuk berbagai tugas (bersih-bersih setelah makan), hak istimewa lampu tidur, dan item termasuk makanan ringan.
Nah, teman ngerumpi nggak perlu susah mencetak uang palsu, sebab teman ngerumpi bisa menggunakan uang monopoli dalam mengajarkan penggunaan uang bagi anak.
Bersikaplah Adil
Ingat ini teman ngerumpi, apabila teman ngerumpi membagikan tunjangan kepada anak-anak kecil tanpa memerlukan pekerjaan, pastikan itu setara berdasarkan usia. Maksud biang rumpi, teman ngerumpi bisa memberikan “kenaikan gaji” setiap kuartal atau tahun dengan membayar upah untuk pekerjaan rumah, tetapkan jumlah pekerjaan yang sama dan tingkat gaji yang sama.
Biang rumpi ingatkan ya teman ngerumpi biasanya semakin muda usia anak teman ngerumpi, semakin mudah memperlakukan mereka dengan adil. Sebab jika memberikan perbedaan yang lebih mencolok daripada kesenjangan gaji berdasarkan gender untuk orang dewasa. Itu tidak adil, dan tidak konsisten dengan prinsip bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk sukses. Makanya, anak juga harus mendapatkan uang jajan atau pun uang hasil bantu pekerjaan di rumah dengan seimbang dan tidak berat sebelah.
Gunakan Pujian dan Cinta
Gunakan kombinasi pujian dan cinta yang kuat untuk menanamkan disiplin finansial dalam diri teman ngerumpi. Saat anak teman ngerumpi menyetor ke "bank" atau mengambil uang untuk pembelian di masa mendatang, beri tahu mereka bahwa mereka melakukan hal yang benar. Jika Anda merasa sangat murah hati, berikan camilan berbiaya rendah. Dengan cara yang sama, teman ngerumpi bisa mendorong anak-anak teman ngerumpi untuk membuat keputusan keuangan yang sehat dengan menahan prinsip keuangan serta saat godaan melanda. Ingatkan mereka bahwa, dengan berbelanja hari ini, mereka menunda atau meninggalkan pembelian di masa mendatang yang mungkin mereka hargai lebih tinggi. Jangan menghukum mereka karena pengeluaran berlebihan; cukup perjelas apa yang mereka lewatkan.
Kalau membaca artikel pembahasan soal keuangan dari a-z yang biang rumpi tulis ini, terkesannya nggak masuk di akal sih. Masa ia, anak bantuin orang tua harus dapat “gaji.” Apa ia, anak jajan atau makan makanan ringan di rumah mesti bayar? Orang tua macam apa ini biang ngerumpi. Namun, sebagian besar di negara besar dan berkembang prinsip ini sudah diterapkan dan sukses bagi anak-anak yang di rumahnya sudah diajarkan nabung sejak dini.
Biang rumpi kasih pemahaman yang mudah ya. Biasanya setiap bulan menerima gaji, orang tua akan mulai menuliskan pembukaan dan bahkan berdiskusi dengan suami mengenai dana apa yang harus di potong dan untuk di tabung. Mungkin sistem ini biasanya digunakan di luar negeri, sedangkan di Indonesia 80 persen gaji suami yang pegang adalah ISTRI. Istri mengatur keuangan dan suami yang mencari duit. Sehingga jarang ada diskusi mengenai dana keluar dan masuk.
Dulu, sewaktu biang ngerumpi masih kecil. Hal ini dialami oleh keluarga biang ngerumpi. Di mana Mama yang mengelola keuangan cukup dan nggak cukup, mama yang mencari cara mengatasi minus keuangan dari hasil gaji yang diberikan Papa. Papa tidak pernah pusing memikirkan apakah duit gaji tersebut cukup atau tidak.
Belajar dari pengalaman ini, suami harus dilibatkan dalam pengelola keuangan. Sehingga bisa mencari solusi bersama. Plus, anak-anak juga bisa belajar secara tidak langsung bagaimana memanage uang dengan baik.
.
.
temukan artikel menarik lainnya
Literasi keuangan emang harus diajarin dari kecil ya, kak. Biar nanti pas beranjak remaja, udah paham cara ngatur uang dari uang jajan yang diterima. Biar jadi kebiasaan baik juga.
ReplyDeleteKalo saya ditambah dengan mengajarkan anak mencari ide kreatif mencari uang kak. Ide sederhana akan konsep menghasilkan uang akan membuat mereka tau bahwa menghamburkan uang itu gak enak. Karena nyari uang juga butuh usaha. Jadinya setiap punya uang ada keinginan untuk ditabung
ReplyDeleteBener bnget mengenalkan uang sejak dini pd anak penting dilakukan spya anak mengerti susah nya cari uang hehe
ReplyDeletePerlu banget ini Anak diajarkan cara Mengatur Keuangan biar bisa belajar bertanggung jawab dalam pengelolaaannya
ReplyDeleteMengajarkan anak mengelola keuangan... hmmm..perkara ga mudah nich.. tapi harus mulai di kenalkan ke anak seperti menabung (sederhananya) ...
ReplyDeleteAnak memang juga ditanamkan bahwa mencari uang itu tidak mudah. Agar anak dapat menghargai uang, barang, dan usaha
ReplyDeleteAnak memang juga ditanamkan bahwa mencari uang itu tidak mudah. Agar anak dapat menghargai uang, barang, dan usaha
ReplyDeleteDengan mengajarkan anak mengatur uang sejak dini, percayalah jika mereka dewasa akan banyak manfaat yang dapat mereka petik.
ReplyDeleteWah sama kaya anakk dari umur 3 tahun udh seneng bermain peran jual1an..jadi kukasih uang print2an..dia seneng bgt hehe
ReplyDeleteAnak anak memang harus dibiasakan bagaimana cara mengatur uang.
ReplyDeleteMulai kapan ia jajan, kapan ia menabung.
Apalagi biasanya kalau sanak saudara datang, pasti ada aja yang kasih uang jajan. Nah itu juga bisa di ajarkan kalau uang jangan sepenuhnya dihabisin tapi ditabung juga.
Tipsnya bagus Kak. Saya juga pingin nih ngajarin anak menabung, jadi uangnya gak diabisin buat jajan setiap hari. Makasih tipsnya Kak.
ReplyDeleteTapi ini juga biasanya tergantung dengan kepribadian anak ya kak. Saya punya ponakan yang satu borooos banget eh yang satu rajin menabung padahal uang sakunya sama lho hehehe
ReplyDeleteMemang untuk mengatur keuangan harus diajarkan mulai dari usia dini ya, biar lebih menghargai yang namanya uang ya kak.
ReplyDeletePenting banget yang kayak gini ya kak Cit. Jadi anak bisa belajar mengontrol keuangan dari kecil. Nanti kalau sudah punya anak mau saya coba juga
ReplyDeleteBelajar menabung sejak dini memang dampaknya sangat baik untuk anak di masa yang akan datang ya kak, memberi contoh ini yang agak sulit. Hihihi, uang ibunya suka habis untuk anak-anak.
ReplyDeleteAnakku rajin banget kalo nabung di celengan pake uang koin, sampe-sampe dompet emaknya dibukain buat nyari uang koin buat dimasukin ke celengan. Sayanya jadi bingung deh kalo mau bayar parkir, gak ada uang receh Hihihihi
ReplyDeletebener nih dari kecil sudah harus diajarkan ya mba untuk mengatur keuangan, supaya anak-anak nanti besar semakin paham untuk gak boros. saya punya ponakan juga udah mulai suka nabung. tiap ada koin selalu dimasukin celengan hihi.
ReplyDelete