- Tempat
Belajar Pertama Kali
Sejak bayi, anak berada di rumah pertamanya dengan orangtua. Mereka belajar berbicara, mengenal ruangan, dan mengonsep denah di rumah. Oleh karena itu, ruangan di rumah harus ramah anak sehingga memungkinkan mereka melakukan eksplorasi semaksimal mungkin. Seiring dengan berjalannya waktu, anak akan mulai sekolah dan tidak hanya belajar dari rumah. Namun proses pembentukan dasar yang terabaikan bisa mengganggu perjalanan selanjutnya.
- Bertemu
Orangtua
Beberapa anak memiliki orangtua yang keduanya bekerja. Hal ini tidak menjadi masalah selama hunian tempat tinggalnya bisa menjadi tempat bernaung ketika semua anggota keluarga bertemu. Rumah yang didesain dengan ruang keluarga akan terasa hangat dan cocok untuk melewatkan waktu bersama. Meskipun tidak harus di ruang keluarga, kebersamaan memiliki nilai yang amat penting dan sebaiknya semua rumah mempunyai akses untuk itu.
- Melakukan
Eksperimen Kecil
Hampir tidak ada rumah dengan anak – anak di dalamnya yang bebas dari coretan pensil atau krayon. Hal ini sangat wajar karena ketika mengenal benda – benda tersebut mereka cenderung mewujudkan imajinasi dan bayangan tentang berbagai hal. Rumah yang bisa ditempeli papan portable untuk akses corat – coret akan memudahkan anak untuk mengakomodasi imajinasi serta kecerdasan visual spasialnya.
- Memelihara
Hewan Diam – Diam
Beberapa anak suka dengan hewan tertentu yang mungkin
ditemukan di jalan atau liar. Sebagian anak mungkin memelihara hewan diam –
diam di halaman belakang rumah. Momen itu akan membuat anak bisa melatih
empatinya. Empati adalah salah satu perasaan yang didukung oleh keberadaan
hormon oksitosin dan bisa membantu seseorang memahami konsep kasih sayang.
Jadi, jika memiliki tanah yang cukup luas maka jangan biarkan anak memelihara hewan secara diam – diam. Karena rumah tempat tinggalnya akan bisa membantu meningkatkan kepekaan sosial tidak hanya pada hewan tetapi juga manusia.
- Mengambil
Makanan Kesukaan
Keinginan anak untuk makan makanan kesukaannya bisa membuat mereka tidak sengaja mengambil makanan kesukaan. Momen ini sebaiknya difasilitasi dengan ruang makan yang cukup memadai. Selain itu, ruang makanan yang memenuhi standar kesehatan bisa membantu membiasakan anak untuk gosok gigi dan cuci tangan secara teratur.
- Memasak
Bersama Ibu
Rumah tempat tinggal yang nyaman sebaiknya dilengkapi
dengan dapur minimalis dan rapi. Dapur yang nyaman bisa membuat anak merasa
senang ketika belajar memasak atau membantu ibu. Kemandirian anak bisa dilatih
melalui kegiatan cuci piring, mengupas buah, memotong sayur, hingga memasak.
Jadi, dukungan dapur sebagai ruangan yang menaungi kegiatan tersebut tentu
sangat dibutuhkan.
- Berkebun
Seperti halnya halaman rumah, kebun atau taman juga
bisa membantu mengasah gerak motorik serta kecerdasan naturalis anak. Ketika
berkebun di rumah tempat tinggalnya sendiri, mereka akan bisa bereksplorasi
secara nyaman. Lepas dan bebas tanpa adanya orang yang marah. Ada beberapa anak
yang sulit belajar karena takut atau malu. Hal ini akan bisa diminimalisir
dengan proses pembangunan rumah yang ramah anak, misalnya dengan membuat kebun
sendiri.
- Membantu
Ayah di Garasi
Meskipun ruangannya begitu standar, ternyata garasi
juga bisa sangat memorable untuk
anak. Seorang anak dengan bakat teknisi yang tinggi sering memulai proyek
pertamanya dari garasi. Saat merancang rumah dan ingin mengarahkan anak untuk
menjadi teknisi sebaiknya pikirkan untuk membuat workshop di garasi. Ide ini
sudah banyak dilakukan oleh para orangtua di Amerika dan Eropa.
- Mengecat
Rumah
Mengecat rumah mungkin adalah kegiatan yang terdengar
sepele. Tapi siapa sangka, jika momen yang biasa dilakukan oleh ayah dan anak
ini akan bisa meningkatkan kemampuannya dalam bidang seni. Anak akan
mempelajari teknik mengecat yang baik, percampuran warna, dan lebih menghargai
sulitnya mengecat. Jadi, mereka juga akan lebih berhati – hati untuk tidak
mengotori dinding.
- Kegiatan
Belajar Sambil Bermain
Tidak harus dibuat ruangan tersendiri untuk anak bermain dan belajar. Kedua proses tersebut sebenarnya saling berkaitan terutama bila dihubungkan dengan dunia anak. Mereka bisa bermain sembari mempelajari sesuatu secara bersamaan. Jika jumlah ruangan kosong di rumah tempat tinggal sebuah keluarga cukup banyak, maka khusus belajar dan bermain boleh ada ruangan sendiri. Pada intinya, poin utama dalam memaksimalkan ruangan tersebut adalah peran orangtua.
- Pojok
Literasi
Jika mempunyai rumah berdesain minimalis, tingkatkan
kesukaan anak terhadap membaca melalui pojok literasi. Namun, jika hunian yang
dimiliki cukup luas maka tidak ada salahnya untuk merancang perpustakaan kecil
berisi buku, ensiklopedi, serta alat peraga pembelajaran. Tidak harus di
sekolah, anak bisa belajar dan membaca di rumah. Kecintaan anak terhadap
membaca akan menjadikan pengetahuannya lebih luas.
- Berenang
dan Olahraga
Desain rumah dengan akses olahraga seperti kolam renang atau ruang pingpong dan olahraga lain memang masih terbatas. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa bangunan tersebut memang bisa meningkatkan minat anak terhadap olahraga. Tidak hanya itu, anak juga bisa lebih aktif berolahraga dan tentu akan membuat mereka sehat. Rumah tempat tinggal yang memiliki akses olahraga juga bisa memaksimalkan kemampuan dasar gerak motorik kasar anak.
Salam Biang
Rumpi
Jangan lupa berkunjung juga ke kitabahagia , Story citra, petunjukhidup, asiabutterflytraveler dan jejakcantik
temukan artikel menarik lainnya
temukan artikel menarik lainnya
Pada
4/11/2018
komen yuk...
ReplyDeleteAyook ..
ReplyDeleteIni kukomen ☺
Setuju dengan ke 14 opini diatas.
Di awali dari rumah, anak kecil terbentuk karakter dan pola pikirnya.
Di sana segala kreatifitas diajarkan keluarga ....