Tangisan Bukti Penderitaan
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua.
Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,
Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai perasaan. Waduh, sejak kapan si
biang rumpi ini tertarik membahas yang berbau sensitive seperti ini. Sesuai dengan
judulnya, pasti teman ngerumpi sudah bisa mengetahui dan memahami dengan sangat
akurat pembahasan topik kali ini, yups! Menangislah!
Siapa coba
yang ingin menangis? Benar tidak teman ngerumpi! Menangis pertanda bawasanya
kita lemah, apakah teman ngerumpi mau disebut LEMAH? Sebenarnya, menangis itu
bukan menandakan bawasanya biang rumpi maupun teman ngerumpi adalah mahluk yang
lemah tetapi bukti esensi yang teman ngerumpi raskan ketika terjadi kemalangan
atau kepahitan. Jujur saja, tidak ada namanya kehidupan yang berjalan lurus
tanpa tersandung kerikil bahkan batu besar sekali pun. Belakangan ini, biang
rumpi suka banget tanpa sengaja ketetap meja, kebentur pintu. Padahal biang
rumpi sudah mempikarakan semuanya. Hal itu dikarenakan perasaan galau yang
biang rumpi rasakan.
Sebagaimana
mahluk hidup yang bernafas dan memiliki akal budi yang budiman. Semoga teman
ngerumpi tidak memiliki nama budi yang disebut beberapa kali ya hihihi. Nah,
menangis adalah bukti penderitaan yang teman rumpi rasakan. Masalahnya,
beranikah teman ngerumpi meluangkan perasaan duka, sakit hati, kecewa,
penderitaan dalam bentuk tangisan? Masalahnya, sekarang ini banyak orang yang
gengsi untuk menangis. Apakah teman ngerumpi salah satu dari mereka?
Padahal tahukah
teman ngerumpi menangis adalah salah satu cara untuk melepaskan perasan sedih
dan kekecewaan kita terhadap sesuatu. Contoh, ketika teman ngerumpi bersitegang
dengan sahabat dan berakhir pada suatu hubungan persahabatan. Rasa kesal,
benci, kecewa dan marah menjadi satu. Hal ini membuat kondisi jiwa dan bantin
kita terasa terkekang dan membuat kehidupan terasa GALAU. So, cobalah untuk
melepaskannya, menangis adalah salah satu jawaban yang paling mudah untuk
dilakukan.
Menangis
bukan bukti bawasanya teman ngerumpi adalah sosok yang lemah. Melainkan,
menangis akan membawa perasaan bebas dan jiwa menjadi lebih bersih dan tentram.
Bukankah menangis adalah wujud dari perasaan penderitaan. Dimana, ketika itu
keluar, air mata mengalir dengan deras seiring itu perasaan teman ngerumpi bisa
membaik dan setelah itu hapuslah air mata dan jangan mengingat kembali kisah
sedih tersebut. Fokus pada hal atau kegiatan positif. Jika habis menangis terus
melihat lagi kebelakang dan nangis lagi. Itu sama saja teman ngerumpi menyiksa
diri sendiri hihihi.
Tahu tidak
teman ngerumpi bawasanya air mata penderitaan itu sangat baik. Sebab, salah
seorang ahli biokimia, Bapak Wiliam Frey mengatakan dirinya telah melakukan
penelitian terhadap air mata kewarasan, dan
ditemukan dalam sebuah penelitian bahwa air mata emosional. Dimana air mata yang
terbentuk dari kesusahan atau kesedihan mengandung
produk samping yang toksik lebih daripada
air mata iritasi. Misalnya, air mata iritasi ketika teman ngerumpi sedang
mengupas bawang dan menangis hihi. Itu namanya air mata iritasi. Sedangkan air
mata penderitaan ketika teman ngerumpi berada di satu titik dimana air mata
penderitaan akan mengalir akibat rasa sedih dan kekecewaan yang mendalam. Nah toksin
air mata ini lebih baik dibanding air mata iritasi. Nah, seperti diketahui
toksin pasti berhubungan dengan mengeluarkan racun.
Teman ngerumpi
jangan mengganggap bawasanya air mata penderitaan sangat beracun dan bisa
mematikan. Tidak koq, air matanya tetap terasa asin dan aman diminum, eh,
bercanda haha. Air mata penderitaan yang toksinnya bagus dimata karena mata
teman ngerumpi seperti sedang diterapi alami atau sesi pijat dengan harga jauh
lebih murah dan dengan bonus perasaan duka itu menguap entah kemana ketika air
mata berhenti mengalir. Jadi, masih malu untuk menangis?
KESIMPULAN
Sebagai manusia kenapa harus malu untuk menangis ketika kamu
merasa terpuruk dan berduka. Menangis memang tidak menyelesaikan masalah ketika
kamu sedang memiliki konflik tetapi menangis akan membuat kamu merasa lega. Karena
tangisan dari penderitaan adalah bukti bawasanya kamu sedang menderita dan air
mata tersebut juga memberikan efek yang baik bagi mata. Karena air mata dari
penderitaan menghasilkan toksin yang sempurna untuk memijat mata. Namun,
setelah menangis, lanjutkan hidup dan berpikir positif. Sebab, penderitaan
sangat mudah untuk diingat tetapi memiliki pemikiran positif harus dibangun
dari titik nol dan tidak mudah untuk melakukan hal tersebut.
Salam Biang
Rumpi
Jangan lupa berkunjung juga ke kitabahagia , dan
Story citra, petunjukhidup temukan artikel menarik lainnya
Pada
7/10/2017
met pagi mbak, mbak lagi sedih?
ReplyDeletekok postingan pagi yang cerah ini tentang air mata ?