Akhirnya Kulihat Kunang-Kunang Kembali
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua.
Selamat datang kembali di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Sudah tidak sabar
lagi ya ingin mendengar eh membaca kisah lanjutan pengalaman si biang rumpi
ketika sedang menelusuri hutan mangrove di waktu malam? Nah, tanpa basa-basi
lagi, selamat menikmati sensasi eh pengalaman si biang rumpi ketika berada
dalam kegelapan malam di hutan mangrove.
Ketika salah
seorang menciprati air di antara pepohonan mangrove dimana para kunang-kunang
sedang asyik berpesta dan bergosip ria. Mereka berhamburan kesana kemari
sungguh pemandangan yang membuat mata si biang rumpi terpana dan berbinar
kagum. Maklum, si biang rumpi terakhir melihat kunang-kunang ketika usia si
biang rumpi masih 10 tahun. Kala itu, di Balikpapan sedang mati lampu dan
tiba-tiba ada dua binatang yang bercahaya masuk ke dalam rumah dan si biang
rumpi berhasil menangkapnya dan memasukannya ke dalam jar. Setelah puas, baru
si biang rumpi lepaskan. Saat ini, kembali lagi ke pengalaman berada di hutan
mangrove. Kapal yang berhenti diantara pepohonan mangrove yang gelap gulita
membuat cahaya kunang-kunang terlihat indah.
Benar-benar
seperti sedang melihat pohon natal, tetapi ini cahaya asli yang dihasilkan
tubuh kunang-kunang. Bukan pakai daya listrik apalagi baterai. Sungguh ajaib
dan indahnya, biang rumpi seperti berada dalam dunia dongeng. Dimana para si
kunang-kunang itu bagaikan peri yang sedang mengucapkan mantra ajaibnya. Nah,
kembali ke realita, beberapa kunang-kunang menghampiri kapal tempat kami
berhenti.
Dengan sigap,
si biang rumpi mencoba menangkap. Beberapa kali si biang rumpi hanya menangkap
angin. Terus, si biang rumpi berhasil menangkap si kunang-kunang. Wah, so
excited dan bahagia banget rasanya. Seekor kunang-kunang kerlap-kerlip di dalam
genggaman si biang rumpi. Beberapa teman bertanya, berhasilkah menangkap. Dengan
senyum penuh kemenengan karena berhasil menangkap si kunang-kunang. Ingin sekali,
si biang rumpi bisikan kata sebagai make
a wish dalam genggaman si biang rumpi. Sebelum si biang rumpi ini
melepaskannya bebas untuk bersanda gurau dengan kawanananya. Sebab, si biang
rumpi mempercayai adanya keajaiban.
Tetapi,
karena berada disekeliling teman yang bukan teman bergosip. Akhirnya si biang
rumpi melepaskannya tanpa mengucapkan satu kata pun dalam genggaman tetapi
dalam hati saja. Semoga make a wishnya tersampaikan pada ribuan bintang yang
sedang memandang kami dari atas langit yang gelap. Perjalanan pun kembali
dilanjutkan, lekuk hutan mangrove ini tidak luas dan pengemudi kapal harus jeli
dan teliti. Beberapa kali, kapal harus berhenti dan jalan perlahan ketika sampan
nelayan melewati kami. Mereka hendak menangkap ikan, kerang, udang. No worry,
mereka menggunakan jala dan aman bagi habitat para binatang di hutan mangrove
tersebut.
Tidak lama
kemudian, kapal kembali menepi ke salah satu sisi sungai mangrove dan benar
sekali. Kali ini banyak sekali kunang-kunang yang sedang berpesta pora
menyambut gelapnya malam. Dan anehnya, semakin kedalam semakin banyak
kunang-kunang yang bisa disaksikan. Nah, kali ini tidak hanya guide saja yang
asyik menggoda para kunang-kunang yang berkumpul. Salah seorang teman si biang
rumpi ikutan menciprati pohon mangrove dari air sungai yang di samping kapal. Karena
semangatnya menciprati pohon tempat dimana keberadaan kunang-kunang berada. Salah
seorang teman si biang rumpi ini antusias dan berteriak dengan penuh semangat
yang menggelora, “Ayo pak A... cepat ditangkap. Ayo... cepat!” serunya
semangat. Tiba-tiba, dia berteriak dan berhenti menciprati pepohonan mangrove.
“Aahh
terpegang ular,” pekiknya. Langsung deh, beberapa teman dalam kapal takut. Tidak
lama cahaya senter yang dipegang kemudi kapal dihidupkannya ternyata hanyalah
batang eh akar pohon mangrove yang tersentuhnya. Tidak heran, jika tangan teman
si biang rumpi ini merasakan sebagai ular.. karena lembab dan licin, sebab akar
maupun batang pohon mangrove ini berada di dalam air. Karena usaha dan
semangatnya itu, salah satu kunang-kunang terbang ke arah kami. Pasti, teman
ngerumpi bertanya-tanya ya. Kenapa dari tadi koq cuma satu saja yang terbang ke
arah kami. Hal itu dikarenakan kami lupa, sebelum masuk ke dalam hutan
mangrove, ketika berada di dalam mobil, kami menggunakan lotion anti serangga. Nah,
karena bau itulah tidak banyak kunang-kunang terbang ke arah kami. Kembali lagi,
si biang rumpi mencoba menangkap kunang-kunang. Berhasilkah?
Terjadi Pembunuhan
Ketika si
biang rumpi sedang berusaha dan beberapa teman juga ikutan menangkap si
kunang-kunang. Hampir saja si kunang-kunang itu terlepas. Eh, tiba-tiba si
kunang-kunang tepar ketika lewat di dekat si biang rumpi. Spontan teman si
biang kerok yang berada di belakang berteriak pembunuhan. Speechless tau,
melihat kunang-kunang tergeletak di tangan si biang rumpi. Padahal, si biang rumpi
tidak menepuknya seperti nyamuk. Untunglah tidak terjadi pembunuhan di hutan
mangrove.
Si kunang-kunang
ini kembali bernafas dan cahaya yang diperkirakan redup selamanya mulai
memancarkan cahaya walaupun perlahan. Tidak lama kemudian si kunang-kunang
terbang kembali. Bye bye kunang-kunang, maaf jika kamu pingsan karena bau wangi
dari lotion pengusir nyamuk ya... semakin malam, pemandangan hutan semakin
gelap. Akhirnya, tiba juga akhir dari perjalanan mengejar kunang-kunang. Kapal perlahan
menikung eh melakukan aksi belok dengan perlahan. Si kemudi kapal mengatakan
kalau siang hari banyak yang bisa dilihat, sedangkan di malam hari hanya bisa
melihat sekumpulan kunang-kunang yang demen bergosip di antara batang pohon
mangrove.
Ketika kapal
kembali melewati jalur dimana kami menelusuri tiap lekukan sungai hutan
mangrove. Kembali lagi, si biang rumpi melihat ke belakang so scary dan gelap
sekali. Padahal ini hutan lho, kalau di siang hari ada yang bisa melihat ular,
monyet dan banyak binatang liar lainnya. Waduh, serem juga ya. Tetapi begitu
memandang ke langit, bulan sabit dan juga ribuan bintang menghiasi langit
sangat kontras dengan pemandangan malam yang mendebarkan dan menyenangkan.
Rombongan kami
sunyi, hanya terdengar suara mesin kapal yang berderu yang membawa kami kembali
ke tempat dimana kami bermula menaiki kapal tersebut. Tidak heran, jika ini
menjadi pengalaman yang menawan hati si biang rumpi. Nah, cukup sekian kisah
perjalanan mengejar kunang-kunang di waktu malam di hutan mangrove. Begitu kisah perjalanan selesai, beberapa teman baru sadar bawasanya mereka berani sekali menelusuri hutan mangrove yang gelap dan liar hihihi tetapi mengasyikan bukan?
KESIMPULAN
Nikmati pertualangan yang menakjubkan dengan alam. Dimana ada
sedikit keajaiban yang membuat hati terasa damai dan dekat dengan sang
pencipta. Rasakan kebahagiaan bersama ketika menelusuri sungai mangrove yang
ada di pulau Bintan. Menikmati kerlap-kerlip cahaya dari si kunang-kunang
sungguh seperti berada di negeri dongeng dengan ribuan imajinasi berkelebat
dalam benak kita.
Pada
5/13/2017
Di hutan mangrove gini banyak ular nggak ya Mbak?
ReplyDeletemasih ada ya tempat kunang kunang muncul ya mbak?
ReplyDeletecantik kalau malam malam ngelihatnya