Travel Blogger Siapa Takut
Chitchat.my.id- Aloha, sapa kabar semua.
Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,
Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai Menulis Kisah perjalanan, atau
bisa dikatakan sebagai travel blogger. Ayo, siapa di sini yang memiliki Niche
Traveling, pasti asyik ya menulis kisah perjalanan. Terus, yang masih bingung
mau membuat Niche apa untuk blognya dan berkeinginan menjadi travel blogger,
boleh intip di sini siapa tahu mendapatkan inspirasi hihi.
Tahukah
teman ngerumpi, travel blogger itu pasti kerjaannya jalan-jalan. Tidak mesti
harus ada sponsor untuk menjadi travel blogger tetapi teman ngerumpi juga bisa
melakukan perjalanan sendiri dan menuliskannya menjadi sebuah jurnal menarik. Tidak
mesti harus keluar negeri, sebab tidak peduli di mana pun teman ngerumpi
berlibur atau melakukan perjalanan. Pasti ada cerita yang menanti diri teman
ngerumpi sekalian.
Setiap
orang tentu saja memiliki kisah perjalanan yang berbeda ada yang penuh drama, kesalahpahaman
budaya dan frustrasi, sukacita dan sebagainya. Menulis tentang kisah-kisah ini
tidak hanya akan memenuhi blog teman ngerumpi, tetapi juga meningkatkan
keterampilan umum teman ngerumpi dalam menulis. Sebab dalam tulisan perjalanan
bisa memperbaiki kekuatan observasi teman ngerumpi atau meningkatkan kemampuan untuk merenungkan pengalaman yang berarti,
menulis tentang perjalanan bisa menjadi masterclass dalam segala hal dari
memoar dengan menulis kisah perjalanan.
Menyatakan Pencarian
Taukah
teman ngerumpi, setiap perjalanan adalah pencarian,
sudah tahu belum? Tidak percaya, coba tanyakan kepada diri sendiri: Bagaimana
awalnya? Apa tujuan kamu melakukan itu? Pencarian dapat seperti abstrak untuk 'menemukan diri'
atau sespesifik 'berenang di Samudera Atlantik.
Pikirkan
tentang hal ini: semua buku wisata memoar dan esai sangat baik karena memiliki pencarian
di pusat mereka. Salah satu buku yang terkenal dan telah di buat film dan
booming dari penulis Elizabeth Gilbert
yang menuliskan dirinya dalam wisata memoar yang terkenal yakni Eat, Pray, Love.
Karena itu
mulailah menulis tentang pencarian teman ngerumpi, pembaca kamu bakalan ingin
tahu, apakah dia mencapai pencariannya? Apakah dia mendapatkan hal yang dia
inginkan? Menjaga pembaca Anda menebak sampai akhir. Nah, saat ini si biang
ngerumpi sedang membuat proses buku travel seperti ini, semoga tahun ini
selesai dan bisa bertemu dengan jodohnya ya! Please, cross fingers doain ya
hahah.
Tanamkan Pertanyaan dalam Pikiran
Pembaca
Apa
perbedaan antara cerita yang dibaca dan cerita tidak begitu baik di baca? Pembukaan.
Menanam pertanyaan bagi pembaca di awal pembuka bab bisa teman lakukan.
Pertanyaannya tidak harus hidup atau mati atau yang mendalam, tetapi bisa di
lakukan dengan sangat sederhana.
Pertanyaannya
perlu menyediakan cukup intrik untuk menjaga pembaca tertarik. Ada garis tipis
antara menciptakan rasa ingin tahu atau bingung, sehingga tidak bertujuan untuk
membingungkan pembaca. Teman ngerumpi juga harus menjawab pertanyaan di beberapa titik dalam cerita yang teman
ngerumpi buat. Segera setelah teman ngerumpi menanam pertanyaan, pembaca ingin tahu tentang apa yang terjadi
selanjutnya.
Ceritakan kisah Apa yang Menarik ke
Tempat Ini
Apa kesan teman
ngerumpi dari tempat ini sebelum teman ngerumpi tiba? Menyelam jauh ke dalam
memori teman ngerumpi untuk mengungkap beberapa dasar khusus untuk tayangan
ini. Menulis tentang kesan awal teman ngerumpi dari tempat dan bagaimana hal
itu terpenuhi atau tidak memenuhi harapan teman ngerumpi akan membuat sebuah
cerita perjalanan jauh lebih kaya.
Beritahu Cerita Kecil
Jangan
mencoba untuk menulis tentang segala sesuatu yang terjadi selama musim panas teman
ngerumpi di Sri Lanka atau bahkan minggu di Hanoi. Pilih cerita yang sangat kecil
sebagai gantinya. Sebab, mari membuat
cerita tiap cerita terhubung dalam sebuah buku. Tidak ada yang berbahaya atau kebutuhan yang
mendalam yang terjadi. Cerita-cerita kecil memuaskan karena ruang lingkup yang
kecil dan perubahan yang terungkap di akhir cerita.
Akhir dengan Perubahaan
Perjalanan mengubah
kita. Setiap saat. Jadi, bagaimana teman ngerumpi berubah? Apakah teman
ngerumpi berhasil mencapai pencarian? Apakah jawabanya adalah ya atau sesuatu yang tidak ada. Teman
ngerumpi bisa pelajari dalam proses mencoba untuk mencapai itu. Semua cerita
memoar perjalanan berakhir dengan beberapa jenis perubahan. Ini bisa sangat
besar, atau dapat menjadi sangat kecil. Hanya perubahan cara pandang sudah
cukup untuk memuaskan pembaca.
Apakah
perubahan adalah kesadaran bahwa tamn ngeurmoi benar-benar menikmati perjalanan
sendiri atau yang merasa hubungan dengan
desa nenek misalnya atau orangtua, mengatakan dan menunjukkan pembaca
transformasi akan membuat cerita teman
ngerumpi berkesan.
Nah, sudah
siap menjadi penulis kisah perjalanan? Maka, mulailah melakukan perjalanan
untuk mencapai hasil pencapaian yang diinginkan.
KESIMPULAN
Penulis perjalanan itu sangat menyenangkan selain terjebak
dalam perjalanan. Di setiap tempat kita menginjakan kaki, akan selalu ada
cerita. Setiap penulis memiliki cara penyampaian yang berbeda. Jangan
terpengaruh oleh bayang-bayang penulis besar, tetapi menulislah kisah
perjalananmu yang simple dan menarik dengan ciri khas tersendiri. Sesuai dengan
akhir, mencapai hasil dan membuat pembaca hanyut dan penasaran haruslah di
mulai di awal cerita kisah perjalanan.
Salam Biang
Rumpi
Pada
3/08/2017
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan