Pamahi Isi Keseluruhan Buku Anak
Chitchat.my.id- Aloha, cava bien? Apa
kabar semuanya, biang rumpi berharap teman ngerumpi dalam keadaan sehat dan
masih tetap semangat dalam menjalani aktivitas. Sekali lagi, selamat datang di
jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,
Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai Buku Anak. Siapa yang tidak
ingin anaknya menjadi anak yang soleha, pintar dan banyak mengetahui hal baru.
Pasalnya,
beberapa hari lalu sempat viral beberapa lembar dalam buku bacaan di internet
yang menyebabkan kehebohan yang luar biasa. Sejujurnya sih biang rumpi
belum membaca buku tersebut tetapi di tilik dari judul buku tersebut yakni
“PENGENDALIAN DIRI” berarti ini buku mengenai bagaimana mengajarkan anak untuk
bersikap dalam mengambil tindakan tersebut. Maaf, tidak repost sepenggal dari
halaman yang “masih” hot.
Biang rumpi
cuma mau membahas apa yang perlu diketahui oleh orang tua. Ingat bahwa anak adalah
bibit yang patut di beri pupuk yang baik agar bisa tumbuh menjadi pohon yang
kuat. Berdasarkan akar yang kuat, bukan terlihat kokoh dari luar tetapi lemah
di dalam. Melainkan kuat dari luar dan dalam. Namun, kebanyakan dari kita
adalah orang yang sibuk bekerja dan bahkan mungkin tanpa di sengaja teman
ngerumpi pernah melakukan sesuatu hal yang belum pantas di lihat oleh anak-anak
dari kecil.
Contoh nyata
making love di depan anak yang masih bayi atau bahkan masih usia delapan atau
setahun. Mungkin, bagi teman ngerumpi that is no problem karena dia sedang
tidur atau masih kecil. Jadi, tidak memahami apapun. That is absolutly WRONG!
Ada beberapa
anak juga yang “pernah” mungkin melakukan hal serupa seperti di buku. Walaupun,
mereka tidak memahami apa yang mereka lakukan tetapi itu benar adanya. Sebuah
buku edukasi yang mengajarkan anak untuk TIDAK BERBUAT SESUATU HAL YANG
MERUGIKAN TIDAK ADA SALAHNYA.
Menilik kembali
judul buku tersebut mengenai pengendalian diri adalah hal yang baik. Nggak
percaya, nih biang rumpi kasih contoh buku-buku anak dari luar negeri
yang memang sangat buruk untuk dibacakan pada anaknya. Judulnya saja sudah “Scary”
apalagi isi-nya ya.
Yuk, kita
intip bersama:
Poor Pussy
Mungkin
dari judul bagi yang dewasa agak ekstrem bukan? Padahal Poor Pussy yang di
maksud adalah permaianan anak-anak, dimana salah satu dari mereka menjadi
"poor pussy" dan harus membuat salah satu dari temannya tertawa. Jika
mereka tertawa saat poor pusst meow, maka dia harus mengantikan posisinya.
Apa yang
teman ngerumpi pikirkan mengenai judul ini "Harpo's Horrible Secret"
dengan gambar pria tua di belakangnya?
Lalu ada
lagi judul yang rada nyeleneh, untung bukan si biang rumpi yang super nyeleneh
bakalan di tipuk pakai tomat dah hahaha "Who cares about elderly people?
Actually, pastinya penulis bermaksud mengajarkan anak-anak untuk peduli, kalau
bukan kita siapa lagi? Tapi terkadang kita hanya melihat "beberapa
kalimat" tanpa memandang keseluruhan makna di dalam sebuah cerita
Memang
sebagai orang tua wajar kita merasa kuatir untuk anak-anak jika menemukan hal
yang “ganjil” dalam suatu kalimat! Tetapi tahukah teman ngerumpi sekalian tahu,
sebuah buku itu tidak lepas dari proses pembuatan, proses penelitian dan juga
proses editing yang di pilih oleh editor. Tidak bisa serta merta buku bisa
langsung jadi tanpa ada yang menganggap buku itu lulus untuk bisa di cetak.
Ya sudah,
kapan-kapan kita sambung lagi ya. Salam dan Tetap asyik ngerumpi bersama si
biang rumpi cantik dan manis ini hihi, di larang sewot!
KESIMPULAN
Pahami dulu keseluruhan sebuah buku! Bukan hanya satu bagian
saja. Sebab, satu buku yang dianggap tidak layak konsumsi, kemungkinan besar
malah membantu perkembangan anak lebih baik. Sebab, pelajaran pengendalian diri
terhadap keinginan sesuatu yang “salah” patut diajarkan. Anak melihat apa yang
ia lihat dan kemudian melakukannya, tetapi dengan bimbingan dan pengarahan yang
tepat maka itu semua sempurna.
Salam Biang
Rumpi
Pada
2/23/2017
Bener Mbak. Banak ortu kasih gadget ke anak, nggak dikondisikan. eh buku yg jelas2 untuk pendidikan sex malah dibully hikss...
ReplyDeletebukan di bully mbak wahyu, mereka hanya saja tidak paham kontek isi cerita secara keseluruhan. Mereka hanya melihat sepenggal cerita tanpa tahu maksud dan tujuan dari kebenaran sebuah buku tersebut. Sebenarnya itu bukan pendidikan sex tetapi pemahaman mengenai alat kelamin pria yang terkadang sebagian ibu tidak bisa menjelaskannya secara detail bagi anak. Nah, begitu membaca buku itu mereka seperti terkena shock terapi dan merasa bawasanya buku tersebut masih tidak layak bagi anak. apabila mereka cuma melihat satu halaman tanpa sampai tuntas di baca
DeleteSetuju, mba. Dan membaca buku anak pun harus didampingi orangtua :)
ReplyDeletebener banget mbak Rach, saya setuju sekali dengan anda. Kenapa orang tua harus mendampingi anak membaca buku.
Delete1. agar kita bisa mengetahui bahwa ejaan anak salah, sehingga kita bisa membenarkan
2. kita bisa membuat moment tersebut menjadi suatu ajang permainan.
3. membuat ortu dan anak semakin dekat dalam moment membaca bersama
begitu banyak manfaat membaca buku ketika bersama orang tua. karena itulah di negeri luar mereka selalu membuat sistem membaca sebelum tidur, sesibuk apapun ortu dengan adanya dongeng sebelum tidur membangun ikatan hub antara anak dan ortu
salam kenal mbak cantik, blognya kece badai lho....
Benar tulisan diatas...
ReplyDeleteKita harus pandai cari buku yg sesuai dg umur anak2 kita.
Nice.
Tfs