Chitchat.my.id- Aloha, biang kerok si rumpi balik
lagi, apa kabar semua teman rumpi di blog Ngerumpi Yuk ini? Semoga semuanya
sehat-sehat dan selalu ceria untuk ngerumpi bareng denganku. Pembahasan ngerumpi
hari ini mengenai fenomena kehidupan wanita. Wow judul awalnya keren ya, tapi
headingnya yang ngeselin kan! Iya ngeselin, aku juga merasakan hal yang sama
koq. Itu kalau nggak tahu apa headingnya rumpi kali ini. Ini dia “CARI ISTRI atau PEMBANTU”
Intip juga: Wanita Sexy di Mata Pria
Lha koq
ngerumpi kali ini nggak nyeleneh ya? Tetap saja nyeleneh dong kan blog ChitChat tempat kita menuliskan apa yang ada
dalam opini kita itu. coba bayangkan saja, saat teman-teman rumpi melihat
status atau share yang bertulisan kurang lebih seperti ini.
A mother will look at his 35 years old son who cannot wash his own boxers, boil water for tea or even make his own bed, a 35 years old that cannot take his plates to the kitchen after eating and tell him "James, you need to settle down, get a woman to take care of you". SERIOUSLY?? In different ways, the society subconsciously tell men that they don't marry women for any reason other than cleaning, cooking and childbearing. I begin to wonder, does the average man need a wife or a glorified maid? Many women look 3 times their age all because of stress and exhaustion. You sit down in front of the TV with your phone and watch your wife work until she's about to pass out. REALLY?? Men, who told you that it is wrong to wash your own plates?
Who told you that it is
wrong to wash your own clothes?
Who told you that it is
wrong to dress your bed when you wake up?
What will it take to
help your partner with chores in the house?
If a man wanted to be adopted as a child to be pet, pampered, fed and nursed. Then, he need not to seek marriage, he should rather offer himself up for an adoption at a motherless home to be pick up. BUT If you want a wife, who you would love, cherish, do different things with, assist in some chores, and love her for the rest of your life, then get married. AND if you are getting married because you feel you're becoming too old to do your own chores then get a maid. Women are to be cherished, pampered and loved, not USED. Likewise men too. |
Intip juga: Reality show or Skenario
Terbanyang dong, pedih dan perihnya hati para wanita ketika para pria berpikiran seperti itu. untunglah, aku tahu tidak semua seperti itu! buktinya, banyak dari teman rumpi yang sudah menikah dan berbahagia, walaupun dalam kehidupan rumah tangga itu naik-turun tak apa-apa. Asalkan jangan turun terus bisa berabe dan berujung pada kasus penceraian. Idih, jangan mau dan jangan sampai ya.
Baca yuk: Antara Pria dan Dapur
Teman rumpi
pernah punya pacar orang luar tak? Aku seh sering, eh nggak gih. Nggak sering
hihi, pernah punya beberapa dari berbagai kountri country, negara gitu.
Beberapa pemikiran mereka so sweet dan modern, membuat kaum wanita itu
klepek-klepek. Mereka beranggapan bahwa kehidupan mereka (baca: kaum pria)
sejak kecil mereka sudah diajarkan mandiri (bukan
mandi sendiri ya).
Ketika
mereka memutuskan menikah, mereka juga menanggung tanggung jawab yang sama
untuk urusan rumah. Mereka juga tidak pernah meminta istrinya untuk dijadikan
“pembantu” pribadi mereka. Melainkan istrinya sangat dimanja dan disayangi
banget. Ah, jealous, kenapa sampai sekarang belum menemukan yang cucok ya! Eh,
koq jadi ajang curhat sih hihi, malu sama laptop yang terang menyala layarnya.
Dalam
kehidupan rumah tangga, menurut Alfon, teman asal negeri kincir angin ini
mengatakan, hubungan itu dibina sejak dari awal pacaran dan saat melakukan
jenjang pernikahan sudah siap dengan komitmen dan kelebih dan kekurangan yang
akan terjadi di masa depan.
Nah,
kebetulan kawanku satu ini memiliki “kasus” dalam hubungan pernikahannya yakni
sang istri tidak ingin hamil karena trauma. Kira-kira seperti itu teman rumpi.
Nah, Alfon ini tetap setia dan menjaga istrinya dengan baik. Untuk mengatasi
persoalan tersebut, mereka sedang dalam proses adopsi anak yang membutuhkan
waktu panjang untuk di setujui. Kita doakan mereka, semoga mereka berhasil
memiliki anak ya. Coba, kalo wong kita, wes ditendang iku istrinya ya dengan
dahli mencari istri baru karena istrinya tidak bisa memberikan keturunan. Sedih
dan miris, tetapi ini kisah nyata.
Baca juga: Interior Rumah dalam Lampu
Saat itu,
aku si biang kerok ini sedang menemani teman berobat di salah satu RS di
Jakarta. Di lantai 4 itu, banyak perempuan dan pria saling mendampingi satu
yang lain. Oala, mereka sedang berusaha memiliki anak dengan upaya bantuan
teknologi canggih yang dimiliki RS melalui dokter kandungan yang O.K! Namanya
si biang kerok, tidak bisa diam kalau melihat mangsa eh seseorang duduk seorang
diri. Jadi, mulailah melakukan percakapan kecil. Jurus jitu membuka pertanyaan
jika di RS adalah Nomor urut berapa
mbak?
Dari
situlah, cerita bisa mengalir bagaikan air mengalir sampai jauh hehehe. Lalu,
karena ia merasa cukup nyaman bercerita sama diriku, si biang rumpi ini. Dia
mulai menceritakan dia di ceraikan suaminya, lantaran dia tidak bisa memiliki
anak. Sekarang, dia telah menikah kembali dengan pria asal Afrika dan
menerimanya apa adanya. Namanya kaum perempuan, hidup tak sempurna jika belum
memiliki anak. Jadilah, dia berusaha untuk mendapatkan buah cinta dengan cara
bantuan teknologi yang super canggih yakni bayi tabung. Yuk, kita doakan biar
teman rumpi satu ini berhasil memiliki anak.
Nah, balik lagi kita ke topik rumpi yang kata orang semakin di gosok semakin sip. Asia dan Negeri Eropa memang sangat berbeda pemikiran dan juga prinsip dalam mencari istri. Rata-rata Pria Indonesia mencari istri untuk menjaga dan merawat mereka. Sedangkan orang Eropa mencari pasangan hidup untuk saling melengkapi satu dengan yang lain. Nah, teman rumpi pria yang masih single, pertanyaan tuk kalian neh, “Kalian mencari istri atau pembantu?” jika teman rumpi pria mencari istri bukan segala sesuatu istri yang mengerjakan sesuatu di rumah. Jika teman mencari pembantu, so pasti mereka mengerjakan pekerjaan mereka sendiri. Sebab, tiap bulan mereka mendapatkan duit.
Baca juga: Bahagia dengan Uang Kecil
Yuk, mulai
dari sekarang kita ubah mindset mengenai perempuan itu tugasnya mengurus pria.
Sedangkan pria hanya cukup memberikan duit kepada istrinya agar sang istri
mengatur segala urusan rumah tangga. No... No.. walaupun begitu campur tangan
alias ringan tangan pria dalam urusan rumah tangga sangat diperlukan lho.
Pacarku bilang, ketika kita menikah nanti, karena dia tahu aku malas urusan dapur. Dia yang masak dan aku yang bertugas cuci piring. Sebab, dia memang tidak suka urusan mencuci piring. See, berbagi tugas adalah jawaban bahwa suatu hubungan pernikahan itu saling melengkapi. Apalagi, jika dua-duanya bekerja. Walaupun, mungkin sang istri hanya di rumah saja bukan berarti dia bisa mengerjakan semuanya.
KESIMPULAN
Takdir kehidupan kita terkadang sudah ada yang mengatur,
tetapi jangan lupa saat kamu (pria) single yang sedang mencari pasangan hidup. Tentukan
pilihanmu dengan bijak. Kamu mencari istri atau pembantu? Setelah mendapatkan jawaban,
maka sayangi dan hargai belahan jiwamu itu dengan baik. Caranya, ya jangan
segala urusan rumah tangga, kamu tidak mau tahu! Melainkan saling berbagi dan
membantu. Karena itu adalah hubungan seumur hidupmu!
Salam Rumpi
Pada
1/24/2017
Memang beda ya Mbak. Walau aku berlum pernah py pacar dulu orang luar, tapi mantan terkasihku di luar sono hikss (mewek kalo inget) pemikirannya di luar zona. dan bener deh, bikin klepek2 sampai sekarang hihoho.. piye jal mbak nek kayak gituh? hiksss...
ReplyDelete@ Mbak Wahyu
Deletebeda pakai banget mbah wahyu..... Tapi gak semua orang luar itu baik seh dan respect sama perempuan. Tergantung kitanya juga koq.... Tuh, mereka yang bekerja di luar negeri dan lama mempelajari budaya mereka, mereka pasti beda pemikirannya dan tidak kolot hehehe..... membuat klepek2 ya hihihi kasih zona aman mbak, ntar suami bisa cemburu lho hihihi